Kotak Buat Nyari-Nyari:

Wednesday, July 23, 2008

Menghitung Transfer Rate Data Pada Koneksi Internet Berdasarkan Bandwidth

Selama ini kita sering dengar pada “speed up to 512 kbps” promosi-promosi para provider layanan koneksi internet, baik koneksi broadband (telkom speedy, indosat m2, fastmedia fastnet, dll) ataupun koneksi T1 (internet berkecepatan sangat tinggi, biasa digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar).

Namun banyak orang salah kaprah dengan kalimat promosi tersebut! Biasanya kita akan langsung beranggapan bahwa kecepatan apabila kita melakukan download atau upload ataupun browsing adalah 512 kbps. Ini salah besar boz... kata-kata 512 kbps disini bukan menunjukkan kecepatan dalam byte melainkan bit...

Lalu apa itu KB/s?? KB/s adalah satuan kecepatan transfer data yang sebenarnya! Apabila ada kalimat “transfer rate flash disk itu adalah 150 KB/s”, maka apabila kita akan memasukkan mp3 sebesar 3 MB ke FD itu, waktu yang diperlukan adalah 20 detik, karena tiap detiknya dapat ditransfer data sebesar 150 KB ke dalam FD tersebut. Inilah satuan transfer rate yang sebenarnya.

Apa bedanya? Tentu saja jauh berbeda!! BIT dengan BYTE adalah 2 satuan yan berbeda, tetapi masih ada hubungannya.

Bagaimana kita bisa mengetahui sebenarnya kecepatan transfer rate dari koneksi internet kita? Hal ini dapat dihitung dari bandwidth yang telah diketahui dengan rumus yang sangat sederhana (bahkan anak kelas 2 SD-pun bisa!). berikut rumusnya:

Kecepatan transfer rate (KB/s) = bandwidth (kbps) / 8

Simpel kan? Dari bandwith yang telah diketahui, tinggal dibagi dengan angka 8, maka ketemulah kecepatan transfernya! Misal: promo telkom speedy mengatakan bahwa bandwidth downstreamnya up to 1024 kbps (‘up to’ berarti maksimal). 1024/8 = 128, maka kita dapat melakukan download file dari internet dengan kecepatan maksimal 128 KB/s, yang artinya apabila kita ingin men-download gambar sebesar 700 KB dibutuhkan waktu sekitar 5,4 detik.

Mudah-mudahan setelah baca tulisan ini, tidak ada lagi yang bingung, “Lah kok kecepatan downloadku Cuma 120an KB/s sih? Padahal kata iklan kecepatannya bisa sampai 1024??”...

Thanks for reading! C u n wassalam...

Wednesday, July 16, 2008

Attention, Mohon Perhatian, Penting

Sebagian besar tulisan-tulisan di sini disertai juga dengan gambar sebagai ilustrasi dan penjelasan agar dapat lebih mudah dipahami. Namun karena keterbatasan ukuran layout halaman, gambar mungkin akan diperkecil dari ukuran yang sebenarnya dan mungkin gambar akan terlihat kurang jelas.

Untuk melihat gambar dalam ukuran yang sebenarnya bisa klik langsung pada gambar, atau lebih dianjurkan klik kanan pada gambar dan pilih "open in a new tab" agar halaman yang sedang anda baca tetap terbuka. Dengan demikian diharap informasi yang disampaikan dari gambar tersebut tetap dapat tersampaikan dengan baik!

Terima kasih atas perhatiannya, wassalam...

Mempercepat dan Membuat Windows Vista Menjadi Lebih Ringan

Seperti kita tahu, sistem operasi canggih yang dikeluarkan microsoft tahun lalu ini, yaitu Windows Vista, sangatlah boros sumber daya dan sangat berat! Microsoft merekomendasikan memory DDR2 1GB dipadukan processor minimal yang memiliki dual core dengan kecepatan 2,66GHz agar windows vista mampu berjalan optimal.


Namun pada kenyataannya, walaupun anda menggunakan processor Core 2 Duo E8200 berkecepatan 2,66GHz dipadukan dengan memory DDR2 800MHz 2GB sekalipun, windows vista masih terasa sangat berat dan lambat! Bahkan masih jauh lebih lambat apabila dibandingkan dengan windows XP yang dijalankan dengan processor Pentium 4 2GHz dan memory 512MB!

Bisa dilihat pada gambar di atas, pada saat baru startup, vista sudah ‘memakan’ 48% dari ruang memory (sekitar 950MB lebih!).

Mengapa demikian? Pertanyaan inilah yang sangat sering muncul di benak para pengguna ataupun calon pengguna windows vista. Tidak bisa dipungkiri, vista memiliki banyak kelebihan dan penyempurnaan dari windows XP. Service OS yang diberikan vista jauh lebih banyak daripada XP, salah satu contohnya adalah aplikasi anti-spyware Windows Defender yang built-in dengan vista, dan masih banyak lagi service-service yang ada pada windows vista yang jalan pada background dan tidak tampak. Dengan demikian, otomatis processor dan memory akan memiliki beban yang lebih berat karena harus menjalankan service-service tersebut yang jauh lebih banyak daripada service yang ada pada XP.

Selain itu, tampilan aero vista juga mengambil andil yang sangat besar dan sangat bertanggungjawab terhadap degradasi performa PC anda!

Dan saya akan memberikan sedikit tips agar kinerja vista kita “paling tidak” bisa lebih cepat dan responsif! Hanya 2 cara yang akan saya berikan disini yang menurut saya memiliki dampak dan efek yang lumayan signifikan serta caranya mudah, simpel, tidak rumit, tidak aneh, dll...berdasarkan 2 faktor yang saya jelaskan di atas tadi.

Pertama, non-aktifkan Aero dan gunakan themes Windows Vista Basic. Cara ini merupakan cara yang sangat ampuh untuk memperbaiki performa vista anda! Lagipula, apa anda benar-benar menikmati setiap saat tampilan glass border, 3d flip, taskbar thumbnail, dll yang aktif pada aero?! Tanpa yang demikian-pun, tampilan vista sudah lebih bagus dan fresh daripada XP! Sangatlah tidak bijak apabila kita menyalakan PC, dan hanya untuk sekedar menikmati tampilan aero vista. Apabila kita telah fokus pada tujuan dan pekerjaan kita, pasti kita tidak akan sempat lirik kanan kiri atas bawah untuk menikmati aero tersebut! Apalagi harus menekan alt+tab/windows logo+tab untuk sekedar menikmati 3d flip...?! So, daripada dicuekin, lebih baik kita matikan saja aero itu kan? Akan lebih banyak menyelamatkan resource PC, dan jauh mempercepat vista anda!

Kedua, matikan service OS yang kita tidak perlukan! (bisa untuk semua OS windows). Banyak sekali proses background yang dijalankan oleh OS, hal ini sangat memakan memory! Apabila kita telaah lebih lanjut proses-proses apa saja yang dijalankan itu, maka kita akan tahu sebenarnya banyak sekali proses yang sebenarnya kita tidak perlukan sama sekali atau tidak kita perlukan secara langsung. Selain itu, dengan banyaknya proses-proses tidak penting yang dijalankan saat startup, booting akan terasa sangat lama dan ketika masuk desktop kita masih harus menunggu 2-3 menit sampai loading benar-benar selesai baru kita bisa mulai bekerja! Hal ini sangat tidak efisien waktu. Maka, kita matikan saja (“disable”) atau kita buat startup secara “manual” service yang sekiranya tidak kita perlukan secara langsung agar proses booting windows bisa menjadi lebih cepat. Bagi yang sudah tidak asing dengan modifikasi service ini, langsung saja matikan service yang menurut anda tidak diperlukan. Namun bagi yang belum mengetahuinya, di gambar bawah akan saya tunjukkan service mana saja yang sebaiknya kita buat “manual” atau kita “disable” sekalian. Apabila service yang ada pada contoh gambar tidak ada pada PC anda, tidak usah diperhatikan! Karena service juga tergantung aplikasi-aplikasi apa saja yang ter-install di PC tersebut.

Untuk membuka service management-nya: masuk start menu, pilih run, kemudian ketikkan “services.msc” (tanpa tanda petik “”), tekan enter!

Untuk menentukan service manual atau disable: klik 2 kali pada item service yang ingin di-set, kemudian pada list box pilihlah manual atau disable, kemudian tekan OK.

Disable saja service-service seperti di atas

Setting menjadi manual service-service di atas

Setting menjadi manual service-service di atas

Friday, July 11, 2008

Step by Step Instalasi Linux Ubuntu

Jumpa lagi dalam tulisan saya! Kali ini saya akan berusaha menjelaskan cara instal OS linux (pakai distro ubuntu) step by step. Bagi yang baru pertama kenal dan pengen coba pakai linux, mudah-mudahan tulisan kali ini bisa sedikit membantu kamu!

Sebenarnya, tidak ada hal yang aneh-aneh yang perlu diperhatikan dalam instal ubuntu ini. Yang sudah biasa instal-instal windows pasti bakal sudah bisa juga instal OS dari linux ini tanpa harus baca tutor dari saya ini. Perbedaan yang mendasar pada instalasi OS dari linux ini hanyalah pada format file system pada partisi harddisk. windows menggunakan format FAT32 atau NTFS (dipakai salah satu saja), berbeda dengan linux yang membutuhkan 2 format file system untuk OS-nya, yaitu Ext2 atau Ext3 (untuk ruang penyimpanan dan OS) dan juga dibutuhkan 1 partisi lagi dengan format swap untuk ruang swap (virtual memory/page file pada Windows), CAMKAN: ruang swap tidak bisa digunakan untuk penyimpanan data-data. Untuk penjelasan lebih lanjut, ikuti saja saat step by step tutorial instalasi di bawah!

Selamat mengikuti dan mencoba! Baca dengan teliti dan seksama sebelum dicoba, ucapkan bismillah sebelum mengerjakannya! Hehehe...

Cover CD Linux Ubuntu 8.04 LTS (Long Time Services) Desktop Edition

Yang saya gunakan dalam instalasi:

- Laptop Compaq Presario M2000 (processor Intel Pentium M 1,7GHz, memory 512MB)

- CD Original Linux Ubuntu 8.04 LTS Desktop Edition (free kalau mau minta!)

- Keberanian dan rasa percaya diri, hehehehehe...

Pertama, masuk BIOS dulu untuk mengeset boot device priority, atur CD-ROM atau DVD-ROM sebagai boot device yang pertama. dan boot device yang kedua adalah harddisk, kemudian urutan yang ketiga dan keempat terserah! Sebelum keluar dari BIOS, masukin dulu CD ubuntu-nya ke CD-ROM, dan keluar dari BIOS dengan save settingan yang tadi kita atur.

1st boot device: CD-ROM. 2nd boot device: Harddisk

Jangan lupa masukin CD ubuntu-nya!

Kedua, tunggu sebentar selagi komputernya loading dan boot dari CD untuk instalasinya. Kemudian akan muncul pilihan bahasa untuk instalasi dan OS-nya nanti, dianjurkan PILIH BAHASA INDONESIA saja. Setelah pilih bahasa, ada menu, dan pilih saja “Install Ubuntu” untuk langsung memulai proses instalasi OS! Dan tunggu sebentar lagi, komputer akan loading.

Pilih Bahasa Indonesia

Pilih langsung “Install Ubuntu”

Sabar tunggu loading lagi

Ketiga, setelah itu akan langsung muncul tampilan menu untuk instalasi. Langkah pertama adalah untuk memilih bahasa OS dan instalasi, kalau tadi pertama-tama sudah memilih “Bahasa Indonesia”, maka langsung saja pencet button “Maju” yang ada di pojok kanan bawah! Kalau belum, dianjurkan set aja dulu ke “Bahasa Indonesia” karena kita adalah orang Indonesia yang nasionalis, baru setelah itu pencet button “Maju”!

Pilih “Bahasa Indonesia” dan langsung ke next step!

Ketiga, jendela berikutnya adalah pilihan untuk zona waktu. Karena kita tadi sudah pilih Indonesia, maka dianjurkan juga pilih zona waktu yang sesuai kota tempat kalian tinggal! Kalau kota kalian tidak terdaftar, pilih saja zona waktu yang GMT-nya sesuai dengan zona waktu kalian. GMT dari WIB (Waktu Indonesia Barat) adalah GMT+7, WITA adalah GMT+8, dan untuk WIT adalah GMT+9. Kalau sudah pencet lagi button “Maju”.

Pilih Zona Waktu. WIT di gambar dalam bahasa inggris (West Indonesian Time), jangan bingung

Keempat, jendela yang ini adalah untuk setting susunan tombol keyboard. Biarin aja setelan defaultnya karena 95% keyboard-keyboard yang beredar di pasaran dunia memang pakai model standar itu! Jadi, langsung aja pencet “Maju” lagi.

Langsung next step...

Kelima, sampai sini, kita akan memilih ruang partisi yang akan digunakan untuk OS yang akan kita install ini. Saya anjurkan 90% pilih yang “manual” saja, artinya kita saja yang akan menentukan di partisi yang mana yang akan kita install linux ubuntu ini. Karena apabila kita memilih yang lainnya, system akan otomatis memilihkan di partisi mana akan diinstal linux. Harap perhatikan dengan seksama sampai dengan langkah ini! Apabila kita salah-salah memilih partisi, maka semua data yang ada di partisi tersebut AKAN HILANG, karena akan dilakukan format ulang untuk mengganti file system yang sudah ada di partisi itu dengan file system milik linux (Ext3) yang berbeda dengan milik windows (NTFS) dan format Ext3 tidak akan bisa dibuka pada OS windows (tetapi NTFS bisa dibuka dari linux).

Pilih “Manual” saja!

Keenam, tetap konsentrasi penuh sampai langkah ini! Pada jendela ini, akan tampak partisi-partisi yang ada pada harddisk, untuk install linux kita membutuhkan 2 partisi. Partisi pertama adalah partisi utama untuk media penyimpanan dan untuk OS-nya (minimal sebesar 4GB). Partisi kedua adalah partisi untuk ruang swap (virtual memory) dengan besar minimal 256MB.

Untuk membuat partisi-partisi tersebut, tunjuk pada partisi yang tersedia dan tekan button “Sunting partisi”! apabila ukuran partisi tidak sesuai dengan yang diinginkan, kita bisa lakukan resize ukuran (dari button “Sunting Partisi”) dari partisi yang telah ada. Misal: kita hanya butuh 1GB untuk ruang swap, namun partisi yang sudah ada ukurannya besar-besar, maka sayang kan kalau kita pakai partisi dengan ukuran 20GB hanya untuk ruang swap?! Maka, kita pecah saja partisi yang 20GB tadi menjadi 2 partisi baru dengan ukuran 18GB dan 2GB, dimana yang 2GB ini yang bakal kita format untuk swap.

PERHATIAN: kalau kalian memiliki OS Windows juga sebelumnya dan masih tetap ingin digunakan, JANGAN UTAK-ATIK PARTISI NTFS YANG BERISI WINDOWS TERSEBUT! JANGAN JUGA SENTUH PARTISI YANG BERISI DOKUMEN-DOKUMEN PENTING ANDA!

Tekan Button “Sunting partisi” untuk menyiapkan 2 jenis partisi yang kita butuhkan!

Untuk membuat partisi utama, pilih “Sunitng partisi” dan ikuti seperti pada gambar di bawah ini: (ukuran bisa terserah anda!), kemudian pilih “OK”

Ukuran partisi baru............ : terserah anda, minimal 4GB

Gunakan sebagai : Sistem berkas berjurnal Ext3

Format partisi ini : centang!

Titik kait : /

Harus mirip! Kecuali ukuran partisi

Untuk membuat partisi utama, pilih “Sunitng partisi” dan ikuti seperti pada gambar di bawah ini: (ukuran bisa terserah anda!), kemudian pilih “OK”

Ukuran partisi baru............ : terserah anda, minimal 256MB

Gunakan sebagai : ruang swap

Format partisi ini : [default]

Titik kait : [default]

Harus mirip! Kecuali ukuran partisi

Sehingga kemudian akan tampak seperti ini:

Partisi dengan format ‘Ext3’ dan ‘swap’ telah disediakan

Terlihat bahwa 2 partisi utama dengan format ‘Ext3’ dan ‘swap’ yang dibutuhkan linux telah tersedia, maka proses instalasi linux dapat segera dilakukan. PASTIKAN LAGI ANDA TELAH YAKIN DENGAN PERUBAHAN2 YANG AKAN DILAKUKAN TERHADAP HARDDISK ANDA! SEKALI ANDA MENEKAN BUTTON “MAJU”, PERUBAHAN TIDAK DAPAT DIBATALKAN/DIKEMBALIKAN SEPERTI SEMULA. Apabila sudah yakin, maka tinggal tekan saja button “Maju” tsb!

Jendela berikutnya, masukkan username dan password yang akan anda gunakan untuk login nanti. Seperti biasa, tekan button “Maju” untuk melanjutkan lagi bila sudah yakin.

2 langkah terakhir berikutnya, hanya merupakan review dari setting-setting yang telah anda lakukan dari awal (mulai setting bahasa sampai persiapan partisi). Di sini anda dapat memastikan lagi bahwa anda telah melakukan setting yang benar! Jadi, anda hanya perlu menekan tombol “Maju” lagi.

Ada pula jendela untuk migrasi setting dari OS anda sebelumnya (opsional), tidak terlalu penting dan lewati saja! Maju saja terus sampai proses instalasi dimulai. Proses instalasi ini berlangsung sekitar 15-25 menit.

Setelah instalasi selesai, restart komputer dan keluarkan CD. Jangan lupa kembalikan settingan boot device priority pada BIOS, jadikan harddisk sebagai 1st boot device, dan CD-ROM sebagai 2nd boot device.

Tunggu linux booting, masukkan username dan password anda untuk login, selamat menikmati LINUX UBUNTU 8.04 LTS DESKTOP EDITION!

Desktop Ubuntu!

Dan, akhir kata, lebihnya terima kasih, kurangnya mohon maaf, wabillahhitaufik wal hidayah, wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh... VIVA ACADEMIA!

Tuesday, July 8, 2008

Teknik Algoritma Phising Sederhana

Penyalahgunaan yang terjadi pada sumber dari tulisan ini bukan menjadi tanggung jawab penulis, tujuan utama dari penulisan ini hanyalah sebagai pembelajaran baik dan pencegahan terhadap akibat dari teknik phising tingkat tinggi. Remember, don’t make your brain as GOD! Make your religion as your brain controller, so you can differentiate which good science for good purpose and whic good science for bad purpose.

Dalam tulisan ini, saya mencoba memberikan contoh sederhana algoritma phising pada linux (menggunakan shell scripting) dan saya hanya akan menjelaskan alur logikanya saja. Kemudian, kalian bisa kembangin sendiri dari alur logika tsb!

Sebagaimana kita tahu, command-command yang ada pada linux bisa juga kita buat sendiri untuk memudahkan keperluan tertentu. Misal: kita sebagai admin, ditugasi membuat 100 user pembelajaran di kelas linux, capek deeeh kalau kita harus bikin satu-satu tuh user!! Makanya kita pake bantuan shell scripting, misalnya dengan cuma ngetik “buatAccount” sudah jadi deh 100 user tersebut, dimana command “buatAccount” itu tadi kita telah buat sendiri yang isinya adalah script untuk membuat account dengan termasuk parameter-parameternya! Kalo bos kasih deadline 3 hari, sisanya bisa kita pake kencan deh sama pacar masing-masing, hehehehehe...karena menulis script-nya dan menjalankannya hanya butuh waktu tidak lebih dari 3 jam!

Maka dari itu, kita bisa manfaatkan pembuatan command tersebut untuk tujuan phising. Kita coba buat dulu script sederhananya seperti ini:

clear

loop=3

until [ $loop = 0 ]; do

read -p "Login: " usr

read -p "Password: " -s pwd

echo ""

echo "Access Denied"

echo -e "Login: $usr \nPassword: $pwd\n " >> filedata

echo ""

loop=`expr $loop - 1`

done;



sederhana kan? Berikut penjelasannya:

clear, command ini untuk membersihkan layar (kalau di cmd-nya windows sama kaya “cls”).

Kemudian ada variabel bertipe number dan diisi angka 3, ini untuk variabel bantu looping saja agar looping berhenti di looping yang ketiga kalinya.

Terus ada read –p “login...... apabila script dijalankan, baris ini akan menghasilkan tampilan “Login: “ pada layar dan meminta user untuk memasukkan user-nya dan menunggu user menekan ENTER untuk melanjutkan. Apabila user sudah menekan ENTER, username yang sudah diinputkan tadi otomatis akan tersimpan di variabel bernama ‘usr’.

Baris read –p “Pass....... gunanya sama dengan baris atasnya, bila baris atas menanyakan user untuk login, baris yang ini menanyakan password pada user dan menyimpannya ke variabel ‘pwd’.

Echo hanya untuk menampilkan pesan ke layar, apabila echo “”, maka menampilkan spasi baris. Access denied di sini hanya untuk mengecoh user bahwa username dan password yang diinputkan tidak cocok (padahal memang kita buat selalu tidak cocok) karena kita ingin mengumpulkan username dan password sebanyak-banyaknya dari inputan user agar kemudian kita bisa benar-benar yakin bahwa username dan password yang ingin kita curi tsb adalah valid! (apabila user cuma input sekali, maka kita cuma punya 1 data username dan password, apabila user benar-benar salah dalam menginputkan datanya maka kita tidak akan tahu kan??). misal kita punya data hasil curian sbb:

Jokosambudi jokopassword

Jokosambudi jokopassword

Jokosambudi jkopassword

Jokosambudi jokopassword

Data yang lebih dari satu seperti di atas, kita akan lebih mudah menyimpulkan bahwa username yang benar adalah jokosambudi dan passwordnya adalah jokopassword karena kita punya data pembanding yang lainnya. Dan kita pasti tahu bahwa joko melakukan kesalahan input pada input yang ke tiga kalinya! Di sinilah gunanya kita mengumpulkan lebih banyak data.

Pada baris berikutnya, echo –e “Login....... berguna untuk mencetak variabel-variabel dan langsung menulisnya ke file bernama “filedata” sehingga proses mencetak variabel ke layar tidak ditampilkan. File inilah yang berisi catatan-catatan username dan password yang telah diinputkan! Dan kita cuma perlu membuka file ini untuk melihat username dan password mereka!

Lalu bagaimana agar mereka mau menjalankan script yang kita buat ini? Tentu hal yang bodoh apabila kita menyuruh user tsb secara langsung bro...!

Kita akan memanfaatkan command lain yang sudah tersedia di linux dan sering dipakai! Misalnya command cp (untuk meng-copy file), cp itu sendiri sebenarnya adalah file yang berisi script seperti di atas tadi namun tujuannya untuk meng-copy file. Misal script phising yang telah kita buat di atas tadi kita beri nama cp, dan file cp yang asli kita replace dengan file cp buatan kita tadi maka jadilah sudah command cp palsu! Apabila user yang awam, mereka tidak akan curiga ketika akan meng-copy file diharuskan memasukkan username dan passowrd terlebih dahulu (padahal terkesan aneh lho...), terlebih lagi file tidak jadi ter-copy (pada script yang kita buat memang tidak kita masukkan perintah untuk copy) karena command cp yang asli telah kita ganti dengan script buatan kita sendiri.

Apabila ada waktu senggang, tinggal kita buka saja filedata. Maka kita bisa lihat siapa-siapa saja yang telah menjadi korban phising kali ini! Hehehehehe...

So be careful with your username and password, be careful if u asked for your username and password!

Sunday, July 6, 2008

Ayo Mencoba Performa Intel Core 2 Duo E8200

Di tulisan pertama ini, saya mencoba memberikan informasi dan review tentang proc yang masih hangat-hangatnya dari Intel. Yaitu, Intel Core 2 Duo E8200 2,66GHz (harga kisaran $175 - $185). Semoga bermanfaat guys!

Kiri: Core 2 Duo E7200. Kanan: Core 2 Duo E8200. Fabrikasi 45nm!

Sejak Core 2 Duo seri E7xxx intel sudah merubah tren fabrikasi proc-nya menjadi 45nm yang diklaim bakal mampu menghemat lebih banyak daya namun tetap powerful karena bisa ditanam lebih banyak L2 cache (hingga 6MB sahred pada E8xxx)! Dan juga tidak ketinggalan salah satu karakteristik Core 2 Duo, yaitu “ADEEMMM...” meskipun E8xxx ini masih ‘sedikit’ lebih hangat beberapa derajat daripada Core 2 Duo seri2 sebelumnya, hal ini wajar dikarenakan penanaman transistor yang jauh lebih banyak dan penggunaan clock speed yang lebih tinggi (clock speed paling rendah E8xxx adalah 2,66GHz pada E8200, bandingkan dengan E6xxx yang 1,86GHz pada E6300).

Sekilas, tampak tidak ada perbedaan antara Core 2 Duo E7200 dan Core 2 Duo E8200, padahal, emang tidak ada perbedaan fisik yang perlu ditelaah lebih lanjut! Hihihi…ya jelas aja tidak ada perbedaan, karena kedua proc ini masih menggunakan package standar intel LGA 775. Kalaupun ingin cari perbedaan fisik, bandingkan aja dengan proc pentium 4 lama yang masih pakai package socket 478. Hehehehe…

My Old n New Processor! (Left: Intel Pentium D 820, Right: Intel Core 2 Duo E8200)

Intel juga semakin memanjakan para gamer dengan proc E8200 barunya ini, saya merasakan peningkatan performa gaming yang sangat signifikan dan sangat terasa sekali daripada proc yang saya gunakan sebelumnya (Pentium D 820 2,8GHz). Padahal saya tetap menggunakan VGA yang sama! Peningkatan fps yang cukup tajam terjadi di semua game yang saya coba mainkan, antara lain: Assassins’s Creed (using DirectX 10), Call of Duty 4 Modern Warfare, Pro Evolution Soccer 2008 (using shader model 3.0), NFS Most Wanted (momok game balapan era lama,hehehehe...), dan ga juga ketinggalan solitaire dari windows! Hehehehehehehehe...

Spesifikasi Teknis Core 2 Duo E8200, dengan CPUz v1.46

Coba aja liat di data set instruction-nya, banyak banget fitur-fitur yang mendukung pemrosesan multimedia! Dan set instruction yang juga baru yaitu SSE 4.1…

Proc ini juga telah menerapkan tren internal clock 333MHz (FSB 1333MHz) yang bakal meningkatkan kinerja overall dari system, dipadu dengan multiplier 8x yang unlocked dan bisa dirubah dalam kisaran 6x, 7x, dan 8x (semakin kecil multiplier, semakin stabil proc) sehingga kita bisa lebih leluasa melakukan overclocking proc ini!

Dan jangan kaget karena liat Vcore yang cuma 1,18V, ini bukan PSU saya yang ga stabil lho ya! ^^, tapi emang default Vcore yang ditetapkan Intel ya segitu! Justru pada box tertera “1,25V Max”, hal ini sudah tidak asing bagi keluarga besar arsitektur proc Core 2, berbeda dengan proc Pentium D kebawah yang Vcore-nya sampai 1,4V Max (default 1,3V) dan hal ini merupakan faktor urgent yang menentukan hot atau tidaknya suatu proc!

Perbandingan Spesifikasi Teknis Beberapa Proc dari Keluarga Core 2 Duo

Perbandingan Spesifikasi per Codename Proc.

Dari beberapa tabel perbandingan di atas, terlihat jelas peningkatan dan penambahan fitur pada proc E8xxx dibandingkan seri proc Core 2 Duo sebelumnya. Intel juga telah melakukan perubahan algoritma unit penghitungannya menjadi lebih baik pada proc E8xxx yang dapat meningkatkan performa ALU-nya.

BENCHMARKING ROOM

Software benchmark yang saya gunakan:

· SiSoftware Sandra Lite XII.SP2c (v 14.24)

· Everest 4.20.1170 Final Ultimate Edition

· 3DMark05 patch 1.20

· 3DMark06 patch 1.02

· 3DMark Vantage 1.01

Platform PC yang saya gunakan:

· Proc Intel Core 2 Duo E8200 2,66GHz (333 x 8) FSB 1333MHz

· Mainboard Asus P5B-E chipset Intel P965, BIOS 1802

· Memory 2 x Kingston 1GB DDR2 667Mhz @835MHz (OC nanggung, hehehe…) timing 5-5-5-15

· VGA DigitalAlliance nVidia GeForce 8600GTS (675MHz, 2000MHz) driver ForceWare 175.19

· Harddisk Seagate Barracuda 320GB SATA2

· PSU AcBell Premium 550W

· OS Windows Vista Ultimate SP1, activated (OS ini bikin penurunan overall performa system 20% sampai 25% dibandingkan Windows XP!, nilai benchmark mungkin akan lebih rendah)

· DirectX 10

· Partisi dengan complete defragmented

· Windows Firewall ON, Windows Defender ON, AVG 7.5.523 ON, Windows Aero ON

· Suhu ruangan stabil 27°C – 28°C (merupakan faktor yang sedikit berpengaruh terhadap performa system)

Saya juga akan menyertakan tabel-tabel benchmark referensi dari sumber lain yang konfigurasi platform PC-nya berbeda, so don’t compare it with my own benchmark result please!

SiSoftware Sandra Lite XII.SP2c (v 14.24)

Processor Arithmetic: (Proc lain dari reference SiSoft Sandra)

Processor Multi-Media: (Proc lain dari reference SiSoft Sandra)

Everest 4.20.1170 Final Ultimate Edition (Proc lain dari reference Everest)

3DMark05 Patch 1.20



Menggunakan setting default, langsung “run 3DMark”. Disini bisa dilihat score dari CPU yang sangat tinggi, bahkan score ini lebih tinggi daripada proc Intel Core 2 Duo E6750 yang merupakan penerus dari E6700, dimana E6750 memiliki bus dan L2 cache yang lebih tinggi daripada E6700 (333MHz vs. 266MHz, dan 4MB vs. 2MB). Tapi mohon maaf yang sebesar-besarnya saya tidak dapat menampilkan score E6750 secara langsung dengan platform PC yang saya gunakan karena saya tidak dapat sample produknya (bahkan E8200 yang saya pakai ini hasil modal sendiri L). Namun tetap akan saya tampilkan perbandingannya (di halaman bawah) yang saya kutip dari sumber lain.



3DMark06 Patch 1.02

3DMark Vantage Patch 1.01

Sama halnya dengan hasil benchmark 3DMark sebelum-sebelumnya, pada 3DMark vantage yang dirancang khusus OS Windows Vista ini, proc E8200 mampu memberikan score tinggi dan sangat memuaskan bagi kalangan gamer tentunya! Dengan setting benchmark default, Core 2 Duo E8200 mampu meraih score hingga 6000an.

Dan dari beberapa score gaming dengan 3DMark di atas, saya dapat menyimpulkan secara sepihak bahwa konfigurasi dan platform PC yang saya gunakan ternyata menjadi bottleneck pada VGA-nya. Akan sangat disayangkan apabila gamer memadukan Core 2 Duo ini dengan GeForce 8600GTS untuk platform yang dirancang sebagai PC Gaming. Sebenarnya performa gaming dari Core 2 Duo E8200 masih bisa di-explore lebih jauh apabila dipadukan dengan VGA card yang seimbang, dan rekomendasi saya untuk VGA yang digunakan untuk disandingkan dengan proc ini adalah VGA sekelas GeForce 8800GTS ke atas atau ATI sekelas 3870 ke atas. Sangat disayangkan kan, apabila proc yang seharusnya bisa berlari lebih cepat dalam pemrosesan gaming-nya tapi justru ‘terpaksa’ lari lebih pelan mengikuti “bos”-nya (dalam hal ini adalah VGA), dan alangkah baiknya apabila proc dan VGA berlari berdampingan dengan sangat cepatnya tanpa harus ada yang “mengurangi KEMAMPUAN BERLARINYA”.

Namun apabila platform PC tersebut sengaja tidak digunakan untuk Enthusiast Gaming, dan menjadikan GeForce 8600GTS tersebut “hanya” sebagai pelengkap system, maka konfigurasi seperti itu sudah sangat lebih dari cukup! Tergantung bagaimana anda menyikapinya…

Reference Benchmark Room

www.tomshardware.com

www.tomshardware.com

www.tomshardware.com

www.hardspell.com

Conclusion Room

Tiba saatnya untuk menyimpulkan berdasarkan data-data di atas, apakah Core 2 Duo E8200 adalah proc yang layak pakai. Tentu saja untuk menyimpulkan kelayakan tersebut, tidak hanya dilihat dari performanya saja, melainkan juga dari harganya! Disini saya akan mempertimbankan juga perbandingan harga dan performa yang paling baik.

Dari hasil benchmark, E8200 ($175 - $185) merupakan proc baru yang cukup tangguh dan bahkan bisa melampaui performa dari E6750 ($195 - $205) yang merupakan penerus/pengganti proc E6700 yang sudah langka di pasaran. Perbedaan E8200 dan E6750 secara teknis hanyalah pada proses fabrikasi dan jumlah L2 cache, E8200 sudah mengadaptasi teknologi 45nm sedangkan E6750 masih menggunakan fabrikasi yang sama dengan generasi pertama Core 2 Duo (codename: conroe) yaitu 65nm. Pada L2 cache, E8200 juga lebih besar daripada E6750 yang masih 4MB (E8200 sudah 6MB). Nah sampai sini, tentu kita sudah bisa menentukan pilihan apabila dihadapkan dengan kedua proc ini!

Perhatikan, E6750 yang lebih mahal ternyata justru lebih “kuno” dan “ketinggalan” dengan teknologi E8200

Lalu bagaimana apabila E8200 dibanding dengan E8400 dan E6850 (kedua proc ini juga hampir sama dan identik). Secara performa, sudah jelas E8400 ($200 - $210) lebih baik daripada E8200! Bahkan E8400 juga mampu melangkahi E6850, dan asal tahu saja, harga Core 2 Duo E6850 di pasaran rata-rata masih DI ATAS $275 padahal teknologi dan performanya masih di bawah E8400! Sampai sini, jelas saja E6850 langsung kita singkirkan dari pilihan tanpa pikir panjang lagi.

Teknologi kuno yang masih saja MAHAL!

Sekarang kita tinggal dihadapkan kepada 2 pilihan proc, yaitu E8200 ($175 - $185) atau E8400 ($200 - $210)?? Perlu diketahui, clock speed kedua proc ini terpaut cukup jauh namun harganya tidak terpaut jauh kan? Hanya berbeda $20, dalam rupiah “hanya” berbeda 180ribuan! Mengapa saya bilang clock speed-nya terpaut cukup jauh? Coba lihat lagi tabel di bawah:

Lihat antara E8400 dan E8500, dengan perbedaan clock speed (hanya clock speed yang dibandingkan, karena tidak ada perbedaan lainnya antara 2 proc ini) yang sangat tipis seperti itu (hanya beberapa MHz) peningkatan performa tidak akan terlalu berasa! Bahkan bisa dibilang hampir TIDAK ADA! Namun intel mematok harga yang kurang logis dan rasional untuk E8500 itu, di pasaran kini harga E8500 bisa sampai $300 lebih! Masa mau sih, ngeluarin duit 3jt untuk proc yang performa-nya sama kaya proc yang harganya Cuma 1,9jt??

So apa salahnya kan, nabung dikit lagi untuk beli E8400 daripada E8200. Ingat, selisih clock speed-nya lumayan jauh! Bayangin, cuma beda 180ribuan aja lho. Daripada menyesal di kemudian hari, hehehehehe…

Dan akhirnya, saya memberikan perbandingan layak beli:

- 60% untuk Intel Core 2 Duo E8400 (3GHz, 6MB L2 cache, FSB 1333MHz, 45nm)

- 39% untuk Intel Core 2 Duo E8200 (2,66GHz, 6MB L2 cache, FSB 1333MHz, 45nm)

- 1% untuk processor2 lainnya yang masuk dalam review saya kali ini!

Thanks 4 u all…

Semoga bermanfaat!